Selasa, 11 Desember 2012

pilkada pilkadal atau pil kadal


Pilkada pilkadal atau pil kadal?
Kata-kata diatas adalah homofone. Semuanya mempunyai persamaan bunyi yang hampir tidak ada bedanya. Bangsa Indonesia ( maaf tidak semua orang) paling suka membuat singkatan atau akronim. Para pejabatlah yang memulai membuat singkatan-singkatan itu. Entah mereka malas bicara atau mereka orang yang mempunyai pola pikir yang praktis dan singkat yang suka memotong kata, sehingga tidak hanya kata saja yang dipotong sampai anggaran belanja Negara mereka …………….ng, maaf saya juga ikut-ikutan memotong kata.
Kembali kepada singkatan. Kesukaan membuat sigkatan terjadi disemua lini. Bidang pendidikan ada banyak sekali, contoh; kemendiknas ; kementrian pendidikan nasional , umptn : ujian masuk perguruan tinggi negeri, permen; peraturan pemerintah, UUD ; Ujung-Ujungya Du…….. ( Undang-undang dasar). Bidang olahraga juga tidak luput dari penyingkatan kata. Ada kata menpora; menteri pemuda dan olah raga. Ada berapa banyak klub sepakbola nasional menggunakan nama singkatan, dari persija sampai persijap yang kadang kadang para penonton tidak tahu singkatanya. Saya salut kepada Semen Padang yang tidak membuat singkatan. Coba anda singkat kalau ada klub dari tegal : menjadi persiteg, dari Cirebon: menjadi persicer. Untunglah nama klub sepakbola dari Tangerang bukan persetan.
Dibidang sosial tidak mau kalah. Ada baksos; bakti social coba kata sdihilangkan pada kata baksos menjadi bakso. Mugkin orang akan berbondong-bondong bekerja bakti bila diumumkan besok akan dapat giliran bakso. Yang lebih parah lagi, kata WTS ; wanita tuna susila sekarang menjadi PSK ; pekerja seks komersial yang orang dulu bilang lonte.
Pertanyaanya adalah budaya apakah ini? Budaya singkat-menyingkat menjadi sikat-menyikat nantinya. Budaya mengkorupsi kata sehingga menjalar mengkorupsi uang neg. Jangan tuduh saya macam-macam saya tulis neg. Saya tidak sedang menyingkat tapi itu kata yang saya sendiri tidak tahu artinya.
Sebenarnya saya mau bicara tentang pilkada, pilkadal atau pil kadal. Pilkada adalah pemilihan kepala daerah. Pilkada menurut saya kurang lengkap seharusnya pilkadal ; pemilihan kepala daerah luber ( langsung umum bebas rahasia).
Kata yang terakhir , pil kadal ini mempunyai dua makna. Makna yang pertama adalah sebagai berikut. Pil berarti obat dan kadal aritnya binatang melata yang memakan serangga dan binatang kecil lainya. Jadi pil kadal artinya obat dari kadal.
Makna yang kedua adalah pil singkatan dari pemilihan dan kadal adalah kadal yang diatas tadi. Namun demikian kadal dalam bahasa jawa mempunyai arti yang miring. Ini adalah contoh ungkapan menggunakan kadal;  Dasar kadal artinya dasar penipu, sialan aku dikadalin :artinya saya ditipu.
Kadal juga punya saudara yang senasib didalam bahasa Indonesia yaitu BUAYA. Ungkapan buaya darat sering kita dengar dari para wanita yang dikecewakan laki-laki, misalnya ;  dasar buaya darat, aku tertipu oleh air mata buaya.  Ungkapan –ungkapan tadi menunjukan kekecewaan seorang wanita terhadap seorang laki-laki entah dia tertipu atau si laki-laki selingkuh. Sejak kapan buaya dipersalahkan oleh para wanita saya tidak tahu. Seandainya buaya-buaya dirawa-rawa ataupun dilaut mengetahui bahasa kita sudah tentu mereka akan geram dan menuntut para wanita ke pengadilan. Hati-hatilah para wanita mengumpat buaya!
Saat ini sedang ramai kampanye pilkadal/ pilkada di beberapa daerah. Para pemilih  atau calon pemilih atau orang yang sudah memilih perlu teliti sebelum menentukan siapa pilihanya. Lihatlah apakah yang anda pilih masih ada hubungan kekerabatan dengan ka………l atau tidak. Pilkada, pilkadal, atau pil kadal? Semoga anda bukan orang yang dikadalin meskipun anda memilih kata pilkadalatau pilkada sebagai singkatan yang pas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar